UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Unsur-unsur
Komunikasi :
1. Sumber
2. Komunikator
3. Pesan
4. Channel/ Saluran
5. Komunikasi
6. Efek
7. Faktor- faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi
1. Sumber
2. Komunikator
3. Pesan
4. Channel/ Saluran
5. Komunikasi
6. Efek
7. Faktor- faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi
1. Sumber
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen dan sejenisnya.
Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dokumen dan sejenisnya.
2. Komunikator
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
- Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan komunikan. Penampilan ini sesuai dengan tata krama dengan memperhatikan keadaan, waktu dan tempat.
- Penguasaan masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul- betul menguasai masalahnya. Apabila tidak, maka setelah proses komunikasi berlangsung akan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat terhadap efektivitas komunikasi.
-Penguasaan bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan- pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada audience.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
- Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan komunikan. Penampilan ini sesuai dengan tata krama dengan memperhatikan keadaan, waktu dan tempat.
- Penguasaan masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul- betul menguasai masalahnya. Apabila tidak, maka setelah proses komunikasi berlangsung akan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat terhadap efektivitas komunikasi.
-Penguasaan bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan- pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada audience.
3. Pesan
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi itu.
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai segi, namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah kepada tujuan akhir komunikasi itu.
4. Channel/ Saluran
Channel adalah saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu media umum dan media massa. Media umum adalah media yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, contohnya radio dan sebagainya. Media massa adalah media yang digunakan untuk komunikasi massa, misalnya televisi.
Channel adalah saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut dengan media. Media komunikasi dapat dikategorikan dalam dua bagian, yaitu media umum dan media massa. Media umum adalah media yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, contohnya radio dan sebagainya. Media massa adalah media yang digunakan untuk komunikasi massa, misalnya televisi.
5. Komunikasi
Komunikasi dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu
1) personal
2) kelompok, dan
3) massa
Komunikasi dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu
1) personal
2) kelompok, dan
3) massa
Dari segi sasarannya, komunikasi ditujukan atau diarahkan kedalam
komunikasi personal, komunikasi kelompok dan komunikasi massa.
6. Efek
Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku orang lain itu sesuai, maka komunikasi berhasil.
Efek adalah hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku orang lain itu sesuai, maka komunikasi berhasil.
7. Faktor- faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi
1)Empat tahap proses komunikasi menurut Cutlip dan Center, yaitu:
- pengumpulan fakta
- Perencanaan
- Komunikasi
- Evaluasi
1)Empat tahap proses komunikasi menurut Cutlip dan Center, yaitu:
- pengumpulan fakta
- Perencanaan
- Komunikasi
- Evaluasi
2)Prosedur mencapai effect yang dikehendaki menurut Wilbur Schraam,
yaitu:
- Attention (perhatian)
- Interest (Kepentingan)
- Desire (Keinginan)
- Decision (Keputusan)
- Action (Tindakan)
- Attention (perhatian)
- Interest (Kepentingan)
- Desire (Keinginan)
- Decision (Keputusan)
- Action (Tindakan)
Unsur – unsur komunikasi
a. Lingkungan
komunikasi
Lingkungan
(konteks) komunikasi memiliki 3 (tiga) komponen penting yaitu :
·
Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud.
Maksudnya adalah komunikasi bersifat nyata dan real sehingga dikatakan
mempunyai tampilan fisik, baik berupa suara maupun gerakan-gerakan sebagai
tanda.
·
Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara
mereka yang terlibat, peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya
masyarakat di mana mereka berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga
mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas,
serius atau senda gurau.
·
Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah
dimana komunikasi berlangsung.
Ketiga komponen
komuniasi tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, masing-masing
mempengaruhi dan dipengaruhi.
b.
Enkoding-Dekoding
Dalam ilmu
komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau
menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke
dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan
gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding.
Kita menamai
tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding
(decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas
menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan dekoding.
Oleh karenanya
kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder (encoder), dan pendengar
atau pembaca sebagai dekoder (decoder). Seperti halnya sumber-penerima, kita
menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk
menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini secara simultan. Ketika
anda berbicara (enkoding), anda juga menyerap tanggapan dari pendengar
(dekoding).
c. Sumber
Penerima
Sumber penerima
sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang
yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (komunikator) kaligus penerima
(komunikan). Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau
memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca,
membaui, dan sebagainya.
Tetapi, ketika
anda mengirimkan pesan, anda juga menerima pesan. Anda menerima pesan anda
sendiri (anda mendengar diri sendiri, merasakan gerakan anda sendiri, dan
melihat banyak isyarat tubuh anda sendiri) dan anda menerima pesan dari orang
lain (secara visual, melalui pendengaran, atau bahkan melalui rabaan dan
penciuman). Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda memandangnya untuk
mendapatkan tanggapan (untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati,
persetujuan, dan sebagainya). Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non-verbal
ini, anda menjalankan fungsi penerima.
d. Kompetensi
Komunikasi
Kompetensi
komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif
(Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti
pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi kandungan
(content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik
mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu,
tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain).
Pengetabuan tentang tatacara perilaku nonverbal (misalnya kepatutan sentuhan,
suara yang keras, serta kedekatan fisik) juga merupakan bagian dari kompetensi
komunikasi.
Dengan
meningkatkan kompetensi anda, anda akan mempunyai banyak pilihan berperilaku.
Makin banyak anda tahu tentang komunikasi (artinya, makin tinggi kompetensi
anda), makin banyak pilihan, yang anda punyai untuk melakukan komunikasi
sehari-hari. Proses ini serupa dengan proses mempelajari perbendaharaan kata:
Makin banyak kata anda ketahui (artinya, makin tinggi kompetensi perbendaharaan
kata anda), makin banyak cara yang anda miliki untuk mengungkapkan diri.
e. Feed Back
Umpan balik
adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan balik dapat berasal
dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal komunikasi
tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua
arah adalah umpan balik. Bila anda menyampaikan pesan misalnya, dengan cara
berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiri. Artinya,
anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiri. Anda mendengar apa yang anda
katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda tulis.
Selain umpan
balik sendiri ini, anda menerima umpan balik dari orang lain. Umpan balik ini
dapat datang dalam berbagai bentuk: Kerutan dahi atau senyuman, anggukan atau
gelengan kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah bentuk
umpan balik.
f. Gangguan
Gangguan
(noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan
menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesan.
Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat pesan
yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterima.
Gangguan ini dapat
berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang
sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna). Tabel
dibawah menyajikan ketiga macam gangguan ini secara lebih rinci.
Macam
|
Definsi
|
Contoh
|
Fisik
|
Interferensi
dengan transmisi fisik isyarat atau pesan lain
|
Desingan
mobil yang lewat, dengungan komputer, kacamata
|
Psikollogis
|
Interferensi
kognitif atau mental
|
Prasangka dan
bias pada sumber-penerima, pikiran yang sempit
|
Semantik
|
Pembicaraan
dan pendengar memberi arti yang berlainan
|
Orang
berbicara dengan bahasa yang berbeda, menggunakan jargon atau istilah yang
terlalu rumit yang tidak dipahami pendengar
|
Gangguan dalam
komunikasi tidak terhindarkan. Semua komunikasi mengandung gangguan, dan
walaupun kita tidak dapat meniadakannya samasekali, kita dapat mengurangi
gangguan dan dampaknya. Menggunakan bahasa yang lebih akurat, mempelajari
keterampilan mengirim dan menerima pesan nonverbal, serta meningkatkan
keterampilan mendengarkan dan menerima serta mengirimkan umpan balik adalah
beberapa cara untuk menanggulangi gangguan.
g.
Saluran
Saluran
komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi
berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat
saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap
muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran suara), tetapi kita juga
memberikan isyarat tubuh dan menerima isyarat ini secara visual (saluran
visual). Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori).
Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil).
h. Pesan
Pesan dalam
komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan
ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita. Walaupun
biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau
tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi
secara nonverbal (tanpa kata). Sebagai contoh, busana yang kita kenakan,
seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala,
menyisir rambut, duduk, dan. tersenyum. Pendeknya, segala hal yang kita
ungkapkan dalam melakukan komunikasi.
Langkah-langkah proses komunikasi:
1. komunikator memiliki gagasan atau pesan/informasi yang ingin disampaikan kepada komunikan
2. komunikator membuat/menyusun sandi-sandi (encoding) untuk menyatakan maksud dalam bentuk kata-kata ataupun lambang
3. perkataan dan lambang-lambang (pesan) disalurkan melalui media
4. komunikan menguraikan/menafsirkan pesan yang dikirimkan oleh komunikator
5. komunikan memberi tanggapan
Menurut arah prosesnya, komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut;
a. Komunikasi satu arah (one way communication)
komunikasi yang hanya sepihak, komunikator tidak memberi kesempatan kepada komunikan untuk memberi respon.
keuntungan:
• lebih cepat dan efisien
• dalam hal tertentu memberi kepuasan kepada komunikator, karena komunikan tidak mempunyai kesempatan
• dapat menjaga wibawa komunikator (pimpinan), karena komunikan tidak dapat mengetahui secara langsung atau menilai kesalahan dan kelemahan komunikator
kelemahan:
• tidak memberi kepuasan kepada komunikan
• memberikan kesan otoriter
• dapat menimbulkan kesalahpahaman dan ketidakjelasan
b. komunikasi dua arah (two ways communication)
Berlangsung antara dua pihak antara komunikator dan komunikan baik secara vertikal, horisontal dan diagonal.
1. komunikasi vertikal, berlangsung dalam perusahaan antar atasan dan bawahan
2. komunikasi horizontal, berlangsung pada komunikator dan komunikan yang mempunyai tingkat, kedudukan, dan wewenang yang sama.
3. komunikasi diagonal, berlangsung antara komunikator dan komunikan yang tingkat, kedudukan dan wewenang yang berbeda.
keuntungan:
• ada dialog
• informasi lebih jelas, akurat dan tepat
• memunculkan rasa kekeluargaan, keakraban dan iklim demokratis
• menghindari kesalahpahaman
kelemahan:
• informasi lebih lambat sehingga kurang efisien
• keputusan tidak dapat diambil dengan cepat
• memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bersikap menyerang, sehingga suasana kerja menjadi kurang kondusif
• memberikan kemungkinan timbulnya berbagai macam masalah yang tidak ada relevansinya dengan masalah yang sebenarnya
c. komunikasi ke segala arah
berlangsung dari beberapa komunikator dan komunikan yang saling berinteraksi.
contoh : diskusi
1. komunikator memiliki gagasan atau pesan/informasi yang ingin disampaikan kepada komunikan
2. komunikator membuat/menyusun sandi-sandi (encoding) untuk menyatakan maksud dalam bentuk kata-kata ataupun lambang
3. perkataan dan lambang-lambang (pesan) disalurkan melalui media
4. komunikan menguraikan/menafsirkan pesan yang dikirimkan oleh komunikator
5. komunikan memberi tanggapan
Menurut arah prosesnya, komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut;
a. Komunikasi satu arah (one way communication)
komunikasi yang hanya sepihak, komunikator tidak memberi kesempatan kepada komunikan untuk memberi respon.
keuntungan:
• lebih cepat dan efisien
• dalam hal tertentu memberi kepuasan kepada komunikator, karena komunikan tidak mempunyai kesempatan
• dapat menjaga wibawa komunikator (pimpinan), karena komunikan tidak dapat mengetahui secara langsung atau menilai kesalahan dan kelemahan komunikator
kelemahan:
• tidak memberi kepuasan kepada komunikan
• memberikan kesan otoriter
• dapat menimbulkan kesalahpahaman dan ketidakjelasan
b. komunikasi dua arah (two ways communication)
Berlangsung antara dua pihak antara komunikator dan komunikan baik secara vertikal, horisontal dan diagonal.
1. komunikasi vertikal, berlangsung dalam perusahaan antar atasan dan bawahan
2. komunikasi horizontal, berlangsung pada komunikator dan komunikan yang mempunyai tingkat, kedudukan, dan wewenang yang sama.
3. komunikasi diagonal, berlangsung antara komunikator dan komunikan yang tingkat, kedudukan dan wewenang yang berbeda.
keuntungan:
• ada dialog
• informasi lebih jelas, akurat dan tepat
• memunculkan rasa kekeluargaan, keakraban dan iklim demokratis
• menghindari kesalahpahaman
kelemahan:
• informasi lebih lambat sehingga kurang efisien
• keputusan tidak dapat diambil dengan cepat
• memberikan kesempatan kepada komunikan untuk bersikap menyerang, sehingga suasana kerja menjadi kurang kondusif
• memberikan kemungkinan timbulnya berbagai macam masalah yang tidak ada relevansinya dengan masalah yang sebenarnya
c. komunikasi ke segala arah
berlangsung dari beberapa komunikator dan komunikan yang saling berinteraksi.
contoh : diskusi
ANALISA
:
Dalam Unsur-unsur komunikasi terdapat :
1. Sumber
2. Komunikator
3. Pesan
4. Channel/ Saluran
5. Komunikasi
6. Efek
7. Faktor- faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi
1. Sumber
2. Komunikator
3. Pesan
4. Channel/ Saluran
5. Komunikasi
6. Efek
7. Faktor- faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi
Pada Komunikator Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
- Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan komunikan. Penampilan ini sesuai dengan tata krama dengan memperhatikan keadaan, waktu dan tempat.
- Penguasaan masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul- betul menguasai masalahnya. Apabila tidak, maka setelah proses komunikasi berlangsung akan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat terhadap efektivitas komunikasi.
-Penguasaan bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan- pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada audience.
- Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan komunikan. Penampilan ini sesuai dengan tata krama dengan memperhatikan keadaan, waktu dan tempat.
- Penguasaan masalah
Seseorang yang tampil atau ditampilkan sebagai komunikator haruslah betul- betul menguasai masalahnya. Apabila tidak, maka setelah proses komunikasi berlangsung akan menimbulkan ketidakpercayaan terhadap komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu sendiri yang akan menghambat terhadap efektivitas komunikasi.
-Penguasaan bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan. Penguasaan bahasa akan sangat membantu menjelaskan pesan- pesan apa yang ingin kita sampaikan kepada audience.
. Faktor- faktor yang diperhatikan dalam proses komunikasi :
1)Empat tahap proses komunikasi menurut Cutlip dan Center, yaitu:
- pengumpulan fakta
- Perencanaan
- Komunikasi
- Evaluasi
1)Empat tahap proses komunikasi menurut Cutlip dan Center, yaitu:
- pengumpulan fakta
- Perencanaan
- Komunikasi
- Evaluasi
2)Prosedur mencapai effect yang dikehendaki menurut Wilbur Schraam,
yaitu:
- Attention (perhatian)
- Interest (Kepentingan)
- Desire (Keinginan)
- Decision (Keputusan)
- Action (Tindakan)
- Attention (perhatian)
- Interest (Kepentingan)
- Desire (Keinginan)
- Decision (Keputusan)
- Action (Tindakan)
Adapun unsur-unsur komunikasi lainnya seperti :
a. Lingkungan
komunikasi
Lingkungan
(konteks) komunikasi memiliki 3 (tiga) komponen penting yaitu :
·
Fisik,
·
Sosial-psikoilogis,
·
Temporal (waktu),
.b.
Enkoding-Dekoding
Dalam ilmu
komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau
menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke
dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan
gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding.
Kita menamai
tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding
(decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas
menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan dekoding.
c. Sumber
Penerima
Sumber penerima
sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang
yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (komunikator) kaligus penerima
(komunikan). Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau
memberikan isyarat tubuh. Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca,
membaui, dan sebagainya.
d. Kompetensi
Komunikasi
Kompetensi
komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif
(Spitzberg dan Cupach, 1989).
e. Feed Back
Umpan balik
adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Selain umpan balik sendiri
ini, anda menerima umpan balik dari orang lain. Umpan balik ini dapat datang
dalam berbagai bentuk: Kerutan dahi atau senyuman, anggukan atau gelengan
kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah bentuk umpan
balik.
f. Gangguan
Gangguan
(noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan. Gangguan ini
dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran
yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna).
g.
Saluran
Saluran
komunikasi adalah media yang dilalui pesan.
h. Pesan
Pesan dalam
komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan
ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita.
SUMBER
:
Comments
Post a Comment